Megawati: Mundur Hancur, Mandek Amblek

VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengakui bahwa rakyat telah 'menegur' partai. Maka itu, PDIP bertekad kembali bertekad menata ulang dan memperkokoh partai ideologis.

"Ini mengingatkan saya pada tahun-tahun sulit yang pernah dilewati Bung Karno," kata Megawati Soekarnoputri di hadapan peserta Kongres III PDIP di Hotel Ina Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Selasa 6 April 2010.

Megawati masih terngiang pernyataan almarhum ayahnya yang juga Presiden RI pertama itu. Slogan-slogan yang digaungkan Bung Karno itu memicu Megawati untuk mengajak PDIP tak lagi melihat ke belakang.

"Masih terngiang kata-kata beliau, majulah terus jangan mundur. Mundur hancur, mandek (berhenti) amblek (runtuh), bongkar maju terus. Tak boleh balik lagi," kata Megawati.

Megawati menegaskan, PDIP sudah berada di era yang menuntut partai tidak bisa lagi kembali ke masa lalu. "Kita telah mencapai suatu titik point of no return. Kita tidak punya pilihan lain kecuali kembali ke jati diri sebagai partai yang punya ideologi," ujar Megawati.

Pidato Megawati ini dihadiri sejumlah tokoh dan pimpinan partai politik. Mereka yang terlihat adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Terlihat pula ketua umum ormas Nasional Demokrat, Surya Paloh, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, pimpinan MPR Lukman Hakim Saefuddin, GKR Hemas, Presiden PKS Lutfi Hasan Ishak, Sekjen PAN Taufik Kurniawan, dan Wakil Ketua Umum PPP Chozin.

Selain itu tampak juga Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan ekonom Rizal Ramli, Sutiyoso, Rini Suwandi, Bungaran Saragih, Rohmin Dahuri, Nabil Makarim.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Laporan: Peni Widarti

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024