VIVAnews - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Perjuangan Megawati Seokarnoputri berbicara soal 'nasib' Wakil Presiden Boediono. Apakah non-aktif atau tidak, menurut Megawati itu menunggu proses selanjutnya.
"Sebagai parpol, PDIP punya kepanjangan tangan yaitu Fraksi PDIP sehingga kita akan melihat terlebih dahulu hal-hal yang telah menjadi rekomendasi dari fraksi-fraksi dalam rapat paripurna scandal bank century," kata Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Megawati disela-sela membuka Konferda III, Dewan Pimpinan Daerah PDIP, Daerah Istimewa Yogyakarta di Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kemarin.
Megawati menilai, nasib Boediono dapat diketahui jelas setelah sidang paripurna skandal Bank Century menemukan adanya dugaan tindakan korupsi dalam bailout Rp 6,7 triliun.
Megawati menegaskan, dalam pengungkapan skandal Bank Century khususnya dalam ranah politik, PDIP menghendaki agar itu ditindaklanjuti secara hukum.
DPR sendiri juga dalam rekomendasinya meminta dengan suatu tim pengawas dalam penyelesaian perkara dugaan korupsi dalam skandal bank century.
"Saya juga mendengar bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menindaklanjuti hal itu, sehingga tunggu saja hasil pengungkapan oleh aparat penegak hukum," tandasnya.
Terkait dengan adanya indikasi "serangan balik" oleh Demokrat, karena kalah dalam pansus skandal Bank Century dengan mengungkit-ungkit dugaan korupsi yang menimpa salah satu kader PDIP, Mega menyatakan pihaknya akan menunggu apa yang akan dikatakan oleh Partai Demokrat.
"Kalau yang dihantam masalah pajak itu kan kasus yang ada dibagian temen-temen kita Partai Golkar. Saya sebagai ketua umum partai ya akan melihat saja. Apakah betul akan ada serangan balik atau tidak," tandasnya.
ismoko.widjaya@vivanews.com
Laporan: KDW l Yogyakarta
Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya
Selama lebih dari sepuluh tahun, konglomerat Hartono Bersaudara yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia.
