"Sebelum Ditembak Peluru Kami Tak Mundur"

VIVAnews - Bentrokan kembali terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Polisi terus menembakan gas air mata dan meriam air ke arah para demonstran. Sementara peserta aksi melempar batu ke arah gedung dewan.

Beberapa peserta aksi yang umumnya mahasiswa terlihat jatuh diterpa semprotan air yang kencang. Beberapa mahasiswa juga memilih menjauh. Sebab, mata mereka pedih terkena semprotan gas air mata.

Meski demikian, mereka tak mau mundur. "Kalau mereka memakai peluru tajam baru kami mundur," kata mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Marcell, kepada VIVAnews, Selasa 2 Maret 2010.

Selama masih dihalau meriam air dan gas air mata mahasiswa tetap bertahan. "Kami tak akan mundur sampai perjuangan kami berhasil," kata Marcell.

Pantauan VIVAnews di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 2 Maret 2010, massa yang terlibat kerusuhan antara lain berasal dari GMNI, HMI, dan Bendera.

Awalnya, massa terus melempari polisi yang berada di balik gerbang utama Gedung DPR. Tidak hanya itu, massa juga membakar ban-ban bekas yang sepertinya sudah disiapkan sebelumnya.

Lemparan batu ke arah petugas terus terjadi. Tak lama kemudian, dari balik gerbang utama di dalam komplek DPR, mobil meriam air menyemprotkan ke arah demonstran

Kericuhan ini mulai terjadi ketika pendemo gagal untuk menjebol pintu DPR. Polisi yang berjaga di halaman dalam DPR berhasil melepas tambang yang sudah dipasang pendemo untuk merobohkan pagar DPR.

Tak puas dengan hal itu, pendemo kemudian mencoba untuk melepas kawat duri yang sengaja dipasang polisi di depan gerbang DPR. Aksi massa ini pun berhasil.

Laporan: Djamila

Blak-blakan, Putri Anne Ngaku Belum Bisa Move On dari Arya Saloka
Ilustrasi STNK di Jakarta.

Bayar Pajak Kendaraan Sekarang Dapat Diskon

Pemerintah daerah ini menghadirkan program istimewa yang memungkinkan Anda menghemat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor alias PKB.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024