VIVAnews - Menjelang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membahas hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Kasus Century, massa dari berbagai elemen telah memadati sekitar gedung DPR pada Selasa, 2 Maret 2010 siang.
Di antaranya terdapat seribu orang yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu, Komite Aksi Pemuda Antikorupsi (Kapak), dan Pemuda Tani Indonesia. Mereka membawa beragam ornamen unjuk rasa seperti tiga tiang gantungan.
Tiang-tiang gantungan yang dibawa dengan truk ini diperuntukkan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Di tiang gantungan, dipasang poster bertuliskan: Pengadilan Rakyat untuk Century.
Tidak cukup dengan gantungan, mereka juga membawa kerangkeng berisi tiga orang yang memakai baju tahanan bergaris hitam putih yang mengenakan topeng Yudhoyono, Boediono, dan Sri Mulyani.
Kerangkeng ini didorong tiga orang berseragam satuan Detasemen Khusus yang memakai topeng dan bersenjata lengkap. Pendorongan tahanan dari restoran Pulau Dua, Gelora Bung Karno, diiringi dengan pembakaran kemenyan.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, massa meneriakkan agar pihak keamanan menangkap Yudhoyono, Boediono, dan Sri Mulyani. Mereka menyatakan bahwa tiga orang tersebut bertanggung jawab atas pengucuran dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun untuk Bank Century itu.
Dalam pandangan akhir tiap fraksi, nama Boediono disebut sebagai salah satu pihak yang harus bertanggung jawab dalam pengucuran dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun ke Bank Century. Boediono diminta pertanggungjawabannya sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia.
Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini
Sekertaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, menegaskan kalau kehadiran Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali ke rumah pribadi Prabowo Subianto dalam rangka silaturahmi
