Pemilihan Walikota Surabaya

Arif Afandi Bikin Kader PDIP Surabaya Trauma

SURABAYA POST- Kekukuhan sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Surabaya menolak Tri Risma Triharini dipasangkan dengan Bambang SH pada pemilihan walikota Surabaya pada 2 Juni 2010 mendatang, karena bersangkutan bukan kader partai. Mereka trauma pengalaman Pilwali pasa 2005 lalu, saat Bambang DH dipasangkan dengan Arif Afandi (nonkader) yang akhirnya lupa dengan jasa PDIP.

Ketua Pimpinan Anak Cabang PDIP Semampir, Surabaya, Srihono Yularko mengatakan pengalaman masa lalu menunjukan bahwa figur nonkader yang diusung dalam Pilwali berdampak buruk. Seringkali setelah mereka menjabat, PDIP sebagai partai pengusung malah ditinggalkan.

"Contoh nyata adalah Pilwali Surabaya 2005 lalu. Kami mengusung figur nonkader untuk wakil walikota. Apa kontribusinya terhadap partai? Malahan sekarang dia loncat pagar," katanya, Minggu 14 Februari 2010 sore.

Mantan wakil ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya ini khawatir hal serupa sangat mungkin terjadi kembali. Selain itu, dia juga khawatir akan terjadi resistensi yang besar di partai. Pasalnya, mekanisme partai melalui Rakercabsus DPC PDIP Kota Surabaya telah memutuskan tiga nama untuk dipilih menjadi kandidat. Mereka adalah Saleh Ismail Mukadar sebagai Cawali, Bambang DH dan Wisnu Sakti Buana sebagai Cawawali. "Dalam AD/ART pasal 9 jelas disebutkan bahwa kader pilih kader," tutur Srihono.

Sehingga, lanjut dia, tidak salah jika jajaran pengurus PAC dan ranting PDIP akan menolak sosialisasi yang dilakukan oleh Tri Rismaharini, terlebih nama Kepala Bappeko Surabaya itu tidak masuk dalam rekomendasi Rakercabsus. "Bukan menghalangi Bu Risma. Hanya saja kalau mau maju Pilwali lewat PDIP, seharusnya ikut dalam Rakercabsus. Kami hanya ingin semuanya berjalan sesuai mekanisme partai," kata pria berkaca mata itu.

Di sisi lain, pihaknya akan terus mendesak kepada seluruh jajaran kepengurusan partai untuk tetap konsisten menjalankan mekanisme partai. Bahkan rencananya, mereka kembali mendatangi kantor DPD PDIP Jatim, Jl. Kendangsari, tujuannya mengingatkan kepada jajaran DPD agar tetap memberikan rekomendasi kepada kader, bukan non kader.

Desakan itu dilakukan bersama dengan PAC dan ranting se-Kota Surabaya. Saat ini dia mengaku ada 25 PAC yang menyatakan siap mendukung. "Sampai saat ini hanya tinggal enam PAC yang masih belum bergabung. Yakni Wonokromo, Benowo, Rungkut, Sawahan, Karangpilang, dan Gayungan,” sebutnya.

Sedangkan Sekretaris PAC Krembangan Teguh Tri menyayangkan sikap sejumlah elit di jajaran kepengurusan DPC maupun DPD. Mereka seolah memberikan jalan lebar-lebar kepada nonkader untuk maju dalam Pilwali Surabaya. "Sebagai pengurus mereka seharusnya mengawal rekomendasi hasil Rakercabsus," ucapnya.

Oleh Fiqih Arfani

3 Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024
Salshabilla Adriani.

Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar

Menyadari posisinya kini tengah menjadi sorotan, Salshabilla Adriani memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa ia tidak menyangka tiba-tiba terseret gosip miring.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024