Kalah Kliring, Robert Tantular Salahkan BI

VIVAnews - Robert Tantular, pemilik Bank Century menyalahkan Bank Indonesia (BI) karena telah mengumumkan bahwa Century kalah kliring. Robert menilai, pengumuman kalah kliring itu salah satu yang menyebabkan Bank Century ada penarikan dana besar-besaran alias rush.

"Hanya cuma kalah Rp 5 miliar, itu diumumkan kalah kliring. Jadi semua tersebar," kata Robert Tantular di Gedung DPR, Senin 11 Januari 2010.

Pernyataan Robert itu disampaikan saat menjawab pertanyaan anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Century, Andi Rahmat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).

Saat kalah kliring pada 13 November 2008, keesokan harinya Robert pun akhirnya menghubungi deposan kakap, Boedi Sampoerna. Robert pun terhubung dengan anak dari Boedi Sampoerna. Pertemuan antara Robert dan Boedi Sampoerna pun disepakati digelar.

"Nanti orang saya mau datang," kata Robert meniru ucapan anak dari Boedi Sampoerna. Akhirnya, masih pada hari itu juga, 14 November, ada pertemuan antara Robert dengan pihak Boedi Sampoerna.

"Namanya Rudi Soraya, kalau tidak salah orang Australia tapi mengerti bahasa Indonesia. Dia datang jam 1 siang," ujar Robert.

Seperti diketahui, pencairan 14 November 2008 dilakukan karena pada 13 November 2008 Bank Century kalah kliring. Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya mengatakan pencairan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) diberikan kepada Bank Century malam hari untuk menghindari pemburukan Bank Century.

Total jumlah FPJP Rp 689 miliar yang dicairkan dalam beberapa tahap. Menurut Budi jika memang ada penarikan dari deposan besar sesudah pencairan FPJP dicairkan maka hal itu di luar pertimbangan Rapat Dewan Gubernur (RDG).

Pertimbangan pencairan FPJP dikarenakan pada 13 November Bank Century mengalami kalah kliring, dan situasi yang panik pada saat itu karena beberapa bank mengalami kesulitan.

Pencairan FPJP digunakan untuk menutup Giro Wajib Minimum (GWM) yang tak bisa dipenuhi oleh Bank Century, "Lalu pemburukan terjadi lebih cepat sehingga FPJP tak cukup sehingga masalah kemudian beralih ke solvabilitas, bukan hanya likuiditas saja," kata Budi Mulya, Kamis 7 Januari 2010.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

ismoko.widjaya@vivanews.com

Calon anggota Paskibra Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024