PKB Kalibata Tak Lupa Dosa Politik Muhaimin

VIVAnews - Juru bicara Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalibata, Imron Rosyadi Hamid mengecam pernyataan ketua Dewan Tanfidz PKB, Muhaimin Iskandar terkait wasiat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Imron mengatakan pernyataan Muhaimin dapat menyesatkan pendapat umat mengenai persoalan dalam PKB.

Sesaat setelah Gus Dur meninggal, Muhaimin mengaku mendapat wasiat untuk menjaga PKB. Namun pernyataan itu disanggah PKB hasil muktamar Parung.

"Pernyataan Muhaimin terkesan insinuatif (menghasut) dan manipulatif untuk menghapus kesalahan-kesalahan dia dan kelompoknya," kata Imron saat dihubungi wartawan, Sabtu, 2 Januari 2010.

Imron menjelaskan kesalahan fatal Muhaimin yakni tidak menganggap Gus Dur sebagai deklarator PKB dengan tidak melibatkan Gus Dur dalam pemilihan umum 2009. Imron juga mengatakan Muhaimin tidak meminta pertimbangan Gus Dur dalam pembentukan kabinet.

Sekitar dua tahun lalu, PKB pecah. Muncul dua struktur kepemimpinan yaitu hasil muktamar Ancol dan muktamar Parung. Muktamar Ancol menghasilkan Ketua Dewan Syuro KH Abdul Aziz, Ketua Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar dan Sekjen Lukman Edy.

Sedangkan muktamar Parung menghasilkan Ketua Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid, Ketua Dewan Tanfidz Ali Masykur Musa, dan Sekretaris Jenderal Zanuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid.

Sengketa partai itu kemudian berlanjut ke pengadilan. Di tingkat Mahkamah Agung, hakim memutuskan struktur PKB kembali pada hasil muktamar Semarang yang menempatkan Ketua Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid, Ketua Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar dan Sekretaris Jenderal Lukman Edy.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Imron dan kubu Kalibata menilai pernyataan Muhaimin hanya bertujuan untuk menghapuskan kesalahannya terhadap Gus Dur. "Walau pun kami dan keluarga juga tahu bahwa Gus Dur adalah seorang yang pemaaf tapi yang jelas kita tidak akan melupakan kesalahan politik mereka," kata Imron.

eka.shinta@vivanews.com

Respons Keluarga Via Vallen Soal Penggerudukan dan Dugaan Penggelapan Motor
Mendagri Tito Karnavian saat menyematkan penghargaan Satyalancana ke 15 kepala daerah di Hari Otoda ke-28 di Balai Kota Surabaya.

Gibran Absen di Upacara Hari Otoda, Tak Dapat Penghargaan Satyalencana

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak menghadiri acara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) di Surabaya, Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024