Berkah Gus Dur Hingga Wafatnya

VIVAnews - Peziarah yang tiada henti datang ke makam Abdurrahman Wahid membawa dampak positif bagi warga Jombang. Warga setempat memperoleh pendapatan dari jualan makanan dan minuman serta parkir kendaraan.

Sekarang ini di tepi jalan di depan sekitar Ponpes Tebuireng bermunculan pedagang kaki lima yang menjual berbagai dagangan, baik makanan, minuman, aksesoris yang berlogo dan bergambar Gus Dur, serta bermunculan lokasi parkir dadakan.

Nyonya Sulistyorini (40), penjual mi ayam dan kopi di luar Pondok Pesantreng Tebuireng Kecamatan Diwek, Jombang, mengaku dagangannya laris manis. “Saya biasanya jualan di alun-alun Jombang, sekarang jualan di sini. Setiap hari saya dapat keuntungan bersih menjual mie ayam dan kopi Rp 250 ribu," katanya. Padahal jika berjualan di alun-alun, Sulis paling hanya dapat keuntungan bersih Rp 125 ribu.

Rachmat (35), penjual aksesoris berlogo dan bergambar Gus Dur mengatakan, juga berpesta. Sehari setelah Gus Dur dimakamkan, dagangannya laku keras.

“Sehari saya dapat keuntungan bersih Rp 200 ribu," ujarnya tersenyum. "Kaos dan topi bergambar Gus Dur yang laris terjual, sehari saya bisa menjual kaos 100 buah, dan topi 25 biji. Sekarang stok kaos habis dan sedang membuat lagi," kata Rachmat. "Sebelumnya sehari bisa laku 4 buah saja untung,” katanya.

Suroto (32), sopir Mobil Angkutan Umum (MPU) Jombang–Pare mengatakan, jumlah penumpang yang naik mobilnya meningkat. Sebelumnya, sekali jalan penumpang yang naik dari Terminal Jombang ke Diwek jarang penuh. Sekarang setiap jalan selalu penuh. "Ya, otomatis pendapatan saya naik antara 30 persen sampai 40 persen,” katanya. Namun, bapak dua anak ini enggan menyebutkan berapa pendapat riilnya itu.

Jika warga sekitar mendapat berkah, para santri Tebuireng justru kecipratan repot. Para peziarah suka mengambil tanah kuburan mantan Presiden itu, sehingga setiap saat kuburan harus ditambah lagi tanah penutupnya.

Pengelola Pondok lalu menyebar para santri menjaga makam dan melarang peziarah mengambil tanah di makam Gus Dur. Salah seorang santri yang bertugas menjaga makam mengatakan dia dan teman-teman yang lain tidak keberatan sekali mendapat tugas jaga makam Gus Dur karena hal itu tak akan terjadi terus menerus sepajang bulan.

”Paling –paling nanti selama sebulan akan ramai, setelah itu tidak seramai ini. Kalau hari-hari tertentu saja, seperti haul, makam ini akan padat kembali,” kata santri yang enggan disebut namanya.

Laporan Bambang Sujarwanto

Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara
Ekspor-Impor

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024