Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Biaya politik dan tekanan sosial yang tinggi jelang pemilihan umum tahun 2014 bisa menyebabkan seorang calon anggota legislatif (caleg) depresi bahkan gila bila tidak terpilih. Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial telah dipersiapkan mengantisipasi kemungkinan buruk itu.
Hal ini disampaikan Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufri saat mengunjungi Panti Sosial Bina Laras Dharma Guna, Bengkulu, Rabu 24 April 2013.
Baca Juga :
Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok
"Itu yang kita khawatirkan yang stres ini, yang kalah-kalah pada pilkada, caleg. Ini akan jadi beban lagi," kata Salim.
Jika gejala itu terjadi, Kemensos akan memberikan penanganan dan pemulihan bagi caleg-caleg yang depresi karena kalah dalam pemilu. "Kalau sudah begini ya siapa pun dia akan ditangani secara manusiawi dan profesional," ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya ke panti sosial Bina Laras Dharma Guna Bengkulu, Mensos mendapati keluhan sejumlah warga binaan. Di antaranya jumlah asrama yang sudah tidak memadai untuk menampung 125 warga binaan. Padahal daftar tunggu warga binaan yang akan direhabilitasi mencapai 50 orang.
Salim menegaskan, dari sisi anggaran Kemensos sulit merealisasikan bangunan baru. Akan tetapi memaksimalkan bangunan yang sudah ada dan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk memanfaatkan panti-panti milik pemda yang ada.
"Tentunya tenaga dari kita. Pasti ada jalan, jangan biarkan mereka nunggu. Karena masalah semakin kompleks," tegasnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam kunjungan kerjanya ke panti sosial Bina Laras Dharma Guna Bengkulu, Mensos mendapati keluhan sejumlah warga binaan. Di antaranya jumlah asrama yang sudah tidak memadai untuk menampung 125 warga binaan. Padahal daftar tunggu warga binaan yang akan direhabilitasi mencapai 50 orang.