UU Industri Pertahanan Bikin Alutsista RI Makin Diminati Asing

Panser APS-3 Anoa produksi PT Pindad
Sumber :
  • wikipedia.org

VIVAnews – DPR mengesahkan Undang-Undang Industri Pertahanan (UU Inhan) pada raat paripurna Selasa, 2 Oktober 2012. Pengesahan UU Inhan ini diyakini DPR dan pemerintah akan menjadi angin segar bagi industri pertahanan RI yang saat ini tengah bangkit.

Di bawah UU Inhan sebagai payung hukum yang kuat, maka industri pertahanan RI diharapkan akan menjelma menjadi industri yang mandiri, unggul, dan berdaya saing tinggi. Produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) RI pun kini akan lebih bermutu.

Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR, Eddhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menilai aturan jelas soal industri pertahanan RI itu akan membuat produk-produk alutsista RI semakin diminati negara-negara asing. Apalagi saat ini sudah ada negara yang menjadi pelanggan alutsista buatan Indonesia.

“Saat ini saja kualitas produk alutsista kita diakui oleh negara lain. Jadi kalau pengembangan teknologi dan kualitas pembuatan alutsista kita dorong terus lewat UU Inhan, bisa dibayangkan potensi industri pertahanan kita ke depannya,” kata Ibas dalam rilis yang diterima VIVAnews.

7 Negara Paling Beragam di Asia, Indonesia Nomor Segini

Politisi Demokrat itu pun memaparkan negara-negara mana saja yang berpotensi menjadi pengimpor produk alutsista buatan Indonesia. “Timor Leste, Malaysia, dan Korea Selatan sangat meminati alutsista RI. Malaysia belum lama ini bahkan membeli 32 panser Anoa bermesin Benz buatan PT Pindad, sementara Korea Selatan membeli 8 pesawat CN 235 buatan PT Dirgantara Indonesia,” ujar Ibas.

Ibas menambahkan, UU Inhan mencakup pasal yang akan melindungi alutsista produksi dalam negeri sekaligus menjamin perkembangan industri pertahanan RI. “Pasal itu mengatur pembelian senjata dari luar negeri harus memenuhi syarat transfer teknologi ke industri dalam negeri,” kata putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. (umi)

Februari-Maret 2024, Satgas PASTI Blokir 537 Pinjol Ilegal

Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bertemu Sekretaris Jenderal Kadin Internasional (International Chamber of Commerce/ICC) John Denton, di Kantor Pusat ICC, Paris, Prancis.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie menegaskan kondisi fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat menghadapi ancaman krisis timur tengah.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024