KPU Diminta Perbaiki Daftar Pemilih Tetap

VIVAnews - Mantan kandidat Wakil Gubernur Jawa Timur, Mudjiono menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum agar memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT). Alasannya daftar pemilih yang ada sekarang dinilai menyimpan masalah sehingga bila tetap digunakan di pemilihan umum beresiko mengundang gugatan di tengah jalan.

Terkuak, Ada Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

"Pelajaran dari Pilkada Jawa Timur 2008 yang ketua KPU-nya jadi tersangka dugaan DPT palsu," kata Mudjiono di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin 23 Februari 2009.

Di Pilkada Jawa Timur, kata Mudjiono, kasus DPT bermasalah ditemukan di sejumlah daerah. Di antaranya Sampang dan Bangkalan, Madura.
Menurut catatan Mudjiono, di daerah itu, ditemukan 225.848 Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama. Kemudian, ditemukan 12.224 NIK dan nama warga yang sama. Bahkan ada 10.844 NIK, nama, dan tempat tanggal lahir yang sama.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

Chairul Anam, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), yang datang bersama  Mudjiono menambahkan sukses tidaknya pemilihan, tergantung dari kesiapan DPT. Itu sebabnya, bila masih terdapat masalah dengan daftar itu harus diubah lebih dulu.

"Kalau palsu, hasilnya palsu jangan bergantung sama Perppu,” kata Anam didampingi Idham Chalid, Sekretaris PKNU.

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Arema FC

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024