Pidato, SBY Puji Boediono dan Sri Mulyani

VIVAnews - Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi putusan final Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang kasus Bank Century.

SBY menjelaskan latar belakang penyelamatan Bank Century, yakni adanya krisis 2008. DPR pun, kata dia, sepakat saat itu ada krisis.

Ditambahkan SBY, saat itu Indonesia beruntung memiliki Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) yang dipimpin Sri Mulyani dan Boediono.

"Sri Mulyani dan Boediono, dua putra bangsa yang rekam jejaknya tak satupun meninggalkan kesan buruk, terkait kompetensi dan integritas pribadinya," kata SBY di Istana Negara, Kamis 4 Maret 2010.

Keputusan penyelamatan Bank Century, tambah SBY, dia tidak dimintai kebijakan dan arahan. Sebab, KKSK bekerja berdasarkan Perpu, yang memang tak perlu keterlibatan presiden.

"Saya dapat memahami [keputusan itu], tak cukup memahami saya punĀ  membenarkan dengan keyakinan kuat krisis benar-benar terjadi," kata SBY.

"Saya percaya, siapapun yang berkewajiban pasti akan melakukan hal yang sama. Siapa saja berusaha memadamkan sekecil apapun api yang bisa memicu kebakaran yang bisa melumpuhkan dunia perbankan," jelas Yudhoyono.

Tanpa ragu, SBY menegaskan kebijakan menyelamatkan Bank Century dapat dipertanggungjawabkan.

"Bagi mereka yang berjasa menyelamatkan perekonomian negara, kita patut memberi penghargaan yang tinggi," tambah SBY

*
Sebelumnya, pasca putusan DPR, anggota Pansus Century sekaligus inisiator hak angket, Akbar Faisal, mengatakan Sri Mulyani dan Boediono sebaiknya nonaktif.

"Yang pasti apa yang kita ungkapkan sudah merupakan bukti yang cukup kuat dan itu harus segera ditindaklanjuti," kata dia dalam konferensi pers di Gedung Dewan, Senayan, Jakarta, Kamis 4 Maret 2010 dini hari.

Dalam penindaklanjutan itu, kata Akbar Faisal, perlu adanya sikap terhormat dan negarawan, khususnya dari Boediono dan Sri Mulyani.

"Untuk menyikapi dan mempertimbangkannya untuk sementara waktu dinonaktifkan agar tidak mengganggu proses pemeriksaan oleh penegak hukum," tambah Akbar.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga
Pertemuan Presiden Jokowi CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson. (foto ilustrasi)

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) received a visit from officials of mining company Freeport McMoran at the Merdeka Palace, Jakarta, on Thursday.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024